Cerita tentang kami di kota bogor. Pada tanggal 30 desember 2017 tepat hari sabtu, Forum Mahasiswa Pasca sarjana maluku utara Se-Jabodetabek melaksanakan diskusi perdana yang bertema "Media Masa dan Demokrasi Maluku Utara". Diskusi cukup menarik, saling bertukar ide dan gagasan, banyak pengetahuan kami dapatkan pada malam ini. Meskipun banyak anggota organisasi yang belum sempat hadir dalam diskusi tapi tidak pernah menyulut semangat kami.
Dinginnya kota bogor malam hari, tanpa ada bisingan motor dan mobil yang berlalu lalang membuat pikiran semakin tenang. Bogor adalah kota paling tepat dijadikan sebagai pusat destinasi menenangkan jiwa maupun bathin. Keindahan alam penuh dengan sawah kebiruan, memanjakan mata, siapa saja jika telah menyatu dengan Lingkungan bogor dipastikan ia akan terus merindu tanpa batas.
Salah satu pusat wisata paling banyak dikunjungi wisatawan diluar kota bogor adalah puncak Cisarua. Puncak Cisarua diapit oleh kebun teh yang sangat hijau kebiruan. Kebun teh seringkali dijadikan latar foto bagi setiap pengunjungnya. Tak akan pernah dirundung rasa penyesalan sedikitpun, sebab bogor punya khas tersendiri sebagai kota wisata, yang akrab dijuluki kota seribu angkot.
Jarak tempuh perjalanan melalui kommuterline dari jakarta ke bogor memakan waktu satu jam lebih. Jarak tempuh begitu jauh dan lama tidak pernah Memengaruhi volume kunjungan wisatawan asal jakarta. Kampus sangat terkenal dikota bogor adalah Institut Pertanian Bogor (IPB), banyak mahasiswa S1 maupun mahasiswa pascasarjana berasal dari Maluku Utara kuliah disini.
Ada beberapa teman yang kuliah di IPB tergabung di FORMAPAS yaitu Iswanto, Bung Budhy PILAS, Syarif Kulaba, Eva, dan bung Marwan. Di Mata kami, mereka adalah sahabat-sahabat yang sangat berpengalaman di dunia penelitian. Sudah berapa kali dari lembaga kementrian menyewa jasa mereka turun ke desa-desa seluruh indonesia untuk melaksanakan penelitian.
Sudah beberapa kali kami berkunjung ke bogor, mereka sangat menerima dan melayani kami dengan baik. Bung Iswandi adalah orangnya sangat sederhana, santun, dan dewasa dalam bertutur itu, tak pernah bosan-bosan menerima kami di rumahnya. Meskipun setiap kali kami berkunjung, berdesak-desakan pada saat waktu tidur, wajahnya bung Iswandi tak pernah kelihatan terusik oleh keberadaan kami.
Begitulah mungkin arti sebuah persahabatan sejati. Persahabatan yang dibangun tanpa kenal Status asal, suku, dan agama ini, dengan harapan suatu kelak menjadi catatan kecil disetiap lembar kenangan. Jakarta dan Bogor adalah dua kota besar jadi lintasan menyambung tali persahabatan, jarak hanyalah merupakan batas hampa, kapan saja jemari ini saling berpegang erat.
Tanah jawa maupun sunda dalam istilah lokal Maluku Utara yaitu "Tanah Rata". Disinilah medan perjuangan mengubah masa depan, kampus swasta dan kampus sekelas IPB lahirlah para calon-calon magister ulung, terutama anak-anak muda asal maluku utara seperti kami saat ini.
Kondisi sosial, ekonomi, budaya, dan politik carut-marut sedang melanda daerah yang jumlah jiwa pilihnya hanya satu juta tersebut adalah merupakan beban moral dipundak para generasi muda. Percaya atau tidak suatu saat nanti, muncul generasi-generasi muda baru, calon pemimpin masa depan untuk perubahan Maluku Utara yang lebih baik lagi.
Hadir para calon pemimpin muda berkualitas, menawarkan ribuan solusi mencipta kualitas pembangunan, dan kesejahteraan ekonomi bagi masyarakat.
Dinginnya kota bogor malam hari, tanpa ada bisingan motor dan mobil yang berlalu lalang membuat pikiran semakin tenang. Bogor adalah kota paling tepat dijadikan sebagai pusat destinasi menenangkan jiwa maupun bathin. Keindahan alam penuh dengan sawah kebiruan, memanjakan mata, siapa saja jika telah menyatu dengan Lingkungan bogor dipastikan ia akan terus merindu tanpa batas.
Salah satu pusat wisata paling banyak dikunjungi wisatawan diluar kota bogor adalah puncak Cisarua. Puncak Cisarua diapit oleh kebun teh yang sangat hijau kebiruan. Kebun teh seringkali dijadikan latar foto bagi setiap pengunjungnya. Tak akan pernah dirundung rasa penyesalan sedikitpun, sebab bogor punya khas tersendiri sebagai kota wisata, yang akrab dijuluki kota seribu angkot.
Jarak tempuh perjalanan melalui kommuterline dari jakarta ke bogor memakan waktu satu jam lebih. Jarak tempuh begitu jauh dan lama tidak pernah Memengaruhi volume kunjungan wisatawan asal jakarta. Kampus sangat terkenal dikota bogor adalah Institut Pertanian Bogor (IPB), banyak mahasiswa S1 maupun mahasiswa pascasarjana berasal dari Maluku Utara kuliah disini.
Ada beberapa teman yang kuliah di IPB tergabung di FORMAPAS yaitu Iswanto, Bung Budhy PILAS, Syarif Kulaba, Eva, dan bung Marwan. Di Mata kami, mereka adalah sahabat-sahabat yang sangat berpengalaman di dunia penelitian. Sudah berapa kali dari lembaga kementrian menyewa jasa mereka turun ke desa-desa seluruh indonesia untuk melaksanakan penelitian.
Sudah beberapa kali kami berkunjung ke bogor, mereka sangat menerima dan melayani kami dengan baik. Bung Iswandi adalah orangnya sangat sederhana, santun, dan dewasa dalam bertutur itu, tak pernah bosan-bosan menerima kami di rumahnya. Meskipun setiap kali kami berkunjung, berdesak-desakan pada saat waktu tidur, wajahnya bung Iswandi tak pernah kelihatan terusik oleh keberadaan kami.
Begitulah mungkin arti sebuah persahabatan sejati. Persahabatan yang dibangun tanpa kenal Status asal, suku, dan agama ini, dengan harapan suatu kelak menjadi catatan kecil disetiap lembar kenangan. Jakarta dan Bogor adalah dua kota besar jadi lintasan menyambung tali persahabatan, jarak hanyalah merupakan batas hampa, kapan saja jemari ini saling berpegang erat.
Tanah jawa maupun sunda dalam istilah lokal Maluku Utara yaitu "Tanah Rata". Disinilah medan perjuangan mengubah masa depan, kampus swasta dan kampus sekelas IPB lahirlah para calon-calon magister ulung, terutama anak-anak muda asal maluku utara seperti kami saat ini.
Kondisi sosial, ekonomi, budaya, dan politik carut-marut sedang melanda daerah yang jumlah jiwa pilihnya hanya satu juta tersebut adalah merupakan beban moral dipundak para generasi muda. Percaya atau tidak suatu saat nanti, muncul generasi-generasi muda baru, calon pemimpin masa depan untuk perubahan Maluku Utara yang lebih baik lagi.
Hadir para calon pemimpin muda berkualitas, menawarkan ribuan solusi mencipta kualitas pembangunan, dan kesejahteraan ekonomi bagi masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar