Hari selasa tanggal 26 Desember 2017 bersama dua sahabat saya, Risal Siregar dan Faisal Rajaloa. Kebutulan kami tinggal satu atap Indekos milik orang aceh Hi. Asbarani. Siang itu saya di ajak mereka berdua pergi ke gramedia Matraman Jakarta. Langit terlihat mendung kala itu, kami menumpangi Busway Trans Jakarta, dari Halte UNJ menuju Halte Matraman 01. Kebutulan saja Gramedia lebih dekat dengan Halte Matraman, kami memutuskan Turun di situ.
Sekitar 50 meter jarak antara Halte Matraman Gramedia 01 deng Gramedia, untuk kelas orang jakarta terasa cukup jauh. Kami bertiga berasal dari desa, berjalan kaki hanya dengan 50 meter termasuk pekerjaan cukup enteng meskipun selama berjalan terus membasuh keringat yang bercucuran deras.
Berkunjung ke Gramedia sudah menjadi agenda kami tiap bulan, ketika kami punya sedikit rejek (UANG). dalam benak pikiran saya, menjadi seorang Mahasiswa apalagi mahasiswa S2 cukup berat memikul identitas Kaum intelektual. Apa jadinya Jika seorang Mahasiswa tapi tidak pernah membaca buku, buku adalah Harta tidak bergerak bagi kaum intelektual muda seperti kami bertiga. Berkunjung ke Gramedia bagi saya adalah aktifitas untuk menjaga nalar kita agar selalu sehat dalam berpikir.
Terkadang kami tidak sempat membeli buku yang kami jumpai di Gramedia, karena uang kami tidak cukup untuk membeli buku dengan harga cukup mahal. Tetapi kesempatan ini kami manfaatkan untuk melahap Sekapur sirih, atau sinopsis buku-buku Best Seller.
Menjadi seorang mahasiswa teladan saja tidak cukup. Harus mengubah kepribadian kita agar menjadi pribadi kutu buku. Membaca bukan sekedar memenuhi kebutuhan berpikir, dengan membaca kita dapat mengubah hidup kita menjadi baik. Ilmu pengetahuan yang kita konsumsi setiap hari dapat mensuplai energi berpikir kita.
Kurang membaca buku bisa membuat identitas kita sebagai mahasiswa lama-kelamaan luntur, selebihnya mengalami kedunguan dan kebuntuan tragis. Membiasakan diri untuk menjadi pribadi yang kutu buku bukan sebuah pekerjaan mudah. Seperti kita sedang membongkar tembok beton yang masih berdiri kokoh, akan tetapi tidak menerima resiko sebagai orang jenius, selamanya kita akan menjadi orang-orang intelektual terpinggirkan.
Sejarah telah mencatat bahwa orang-orang hebat yang telah mengukir nama mereka ke dalam ensiklopedia sejarah misalnya di indonesia. Semua itu dapat mereka lakukan karena banyak membaca buku, akhirnya tak sedikit para ilmuan dan pemikir tanah air melahirkan buku hasil imajinatif kritis mereka. Kejeniusan itu digalih dari bagaimana membiasakan diri membaca buku.
Mungkin masih terusin rapi dalam ingatan kita tentang Sosok-sosok yang didaulat oleh negara sebagai Tokoh bangsa dan pahlawan yang perlu dikenang sepanjang masa. Tarulah Buya Hamka, Soekarno, Muhammad Hatta, Syahrir, Abdurrahman Wahid (GUSDUR), dan masih banyak lagi yang tidak saya sebutkan satu-persatu di sini.
jejeak-jejak pemikiran sangat monumental sesekali kita menjadikan sebagai akar motivasi untuk mengubah cara berpikir, gaya hidup, merawat idealisme sebagai manusia sejati pun mereka selalu menjadi tokoh pijakan kita. Meski sangat susah menyerupuai peta pemikiran mereka karna jaman mereka dan jaman kita sangat jauh berbeda. Namun, setidaknya buah pikir mereka jadi corak gagasan kita.
Intinya adalah, perbiasakan diri membaca buku, pengetahuan pengetahuan baru bakal dijumpai. Disitulah kita memungut keping-keping inspirasi untuk memperluas imajinasi dan cakrawala intelektual kita. Tak ada alasan tidak menjadi cerdas, sebab semua itu dimulai dari keinginan kita melakukanya, setiap keinginan pasti ada jalan untuk kita.
Jika anda, dan kita semua yang mempunyai keterbatasan secara ekonomi, tentu sangat sulit memiliki buku-buku bagus sebagai bahan konsumsi pengetahuan. Maka budayakan diri berkunjung ke Galeri-galeri Ilmu pengetahuan, misalnya, Perpustakaan, tokoh Buku (GRAMEDIA), mengunjungi situs-situs internet lalu carilah berbagai tulisan-tulisan lewat Google untuk menambah referensi atau pengetahuan, kesemuanya itu merupakan bentuk wisata membaca. Suatu saat kita akan merasakan betapa bahagianya menjadi orang yang mempunyai kekayaan pengetahuan, dimana saja kita berpijak Ilmu Pengetahuan kita selalu bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar